Pages

Wednesday, December 30, 2015

Ego



I often lose hope. I often give up. I often cry and I know I am a fragile glass that is easily shattered. Lateefa is getting better alhamdulillah. Udah ngga demam. Masih rewel. Masih marah-marah. Tapi alhamdulillah udah ngga demam dan harus dijaga karena kan tipes ya.. Hal ini bikin nangis juga. Bikin setiap kali lihat dia, rasanya Allah ngasih dunia gw cuma di 1 orang. Rasanya Allah ngasih kebahagiaan gw cuma di 1 sosok. Padahal masih ada suami yang harus didengerin, masih ada suami yang harus diurus, masih ada suami yang harus dimengerti karena dunia-akherat gw bergantung sama ridha-nya dia.

Gw sadar, sering banget gw jadi orang keras kepala dengan merasa benar sendiri. Sering jadi istri yang ga mau dengerin suami karena gw pikir opini dia ga ada dasarnya, gw yang paling tau apa yang paling baik buat gw dan dia dan Lateefa, gw yang paling bener dalam menentukan segala yang berhubungan sama Lateefa, pokonya apa-apa mom knows best, happy wife happy life so please make me happy by listening to me, ini, itu, and so on, and I neglect his feeling.

I feel stupid. I AM stupid. How come I turned into this blind love, a blind love to Lateefa? How come I close my eyes and mind and heart and everything to what I feel, to what my husband feels, to what OUR relationship feels? How could I keep silent? How could I cry and throw the stone to my husband that it is all his fault, that HE is the one who should listen, that HE is the one who should change, that HE is the ONLY one who make mistake because I ALWAYS right?

Love doesn't work that way. Love listens. Love cares. Love accepts. Love understands. Love does magic.

And we created our magic. We went thru magical moment with our families.

It worked. But still life is endless learning process and uncountable series of heart aches, unbeatable misery, that I believe we can create our happily ever after together. It is us who create it and it starts with MYself. That I should listen, that I should care, That I should accept, That I should understand, that I should be patient, more patient of more magic to come.

Bear with me A, bear with me Lateefa. I love you guys and I am sorry to hurt you both in this process called life. I love you too much. <3

Sunday, December 27, 2015

Life



 Lateefa kambuh lagi tipesnya. Rasanya sediih banget. Tapi harus dijalanin dan ekstra istirahat dianya.
Tadi tersirat pemikiran ini pas lagi nunggu : iya ya, manusia..lagi hamil mau punya anak, ada yang belum punya anak mau adopsi, ada yang udah punya anak angkat eh dibunuh demi harta, ada yang tinggal di rumah luas malah mau rumah kecil supaya gampang beresinnya, ada yag tinggal di rumah kecil mau tinggal di rumah besar.

Mungkin inti masalahnya ada kurang bersyukur. Seperti gw. Saat Lateefa sehat dan lari-lari sana sini gw berharap bisa napas, istirahat, capek banget nemenin dia. Ini sekarang dia sakit lagi...ngga se-lemes waktu di rawat inap sih alhamdulillah..tapi tidurrr dan reweeelll dan gw bilang ke diri sendiri : mending capek deh lari sana-sini nemenin Lateefa daripda liat dia sakit, lemesss, tidur...rewelll... :'(

"dari Allah semua pasti baik", setuju. ga mungkin ga baik dari yang maha segala-galanya. Kalau dari Allah-nya air putih, kalau 'wadah' nya air putih juga pasti jadinya bening kan..bersih.. Tapi kalau dari Allahnya bening, air putih...'wadah' kita isinya air kopi..ya jadi kotor juga kan isi wadah/gelasnya?

"it is not the situation, it is what you are made of", another stab. Baca di 9gag dan ini enohok gw banget. Bukan gimana situasi atau kejadian yang datang pada kita tapi tergantung dari 'material' kita. Air mendidih membuat kentang yang keras menjadi lembut dan membuat telur yang tadinya cairan menjadi matang, jadi padat. Padahal situasinya sama : air mendidih. Yang beda apa? Material nya. Kentang mentah dan telur mentah.

Lateefa sakit tu bikin my world upside down. Semuanya kayanya lebih susah. Lebih sedih. Lebih berat dari yang terlihat. Tapi kalau Allah ngasih gini pasti gw dan suami kuat untuk ngadepinnya. Cuma kadang bingung aja kalau lagi ngga solat,curhatnya gimana.Paling pas nenenin dia, atau ngobrol sama suami, atau pas share sama keluarga atau saudara nangis bombaynya, ngga bisa solat kan.

Semoga semuanya bisa diterima dengan baik sama gw dan suami. Semoga ini bisa menjadi pelajaran buat gw dan suami untuk terus ngejaga Lateefa. Amiin.

  

Friday, December 25, 2015

Moment




Mam,
semalem kepikiran gini pas nenenin Lateefa : apa jadinya ya kalau ditinggal ibu dari umur 8 tahun? Gimana rasanya ys kalau tidur sendiri tanpa ada suami setelah 31 tahun menikah? Sama siapa ya, mama berbagi keluh kesah? Dan tiba tiba langsung nangis bombay.

Sehabis ada pikiran kaya semalem, rasanya mau deh cerita sama Mama tentang susahnya jadi istri dan ibu. Susahnya mengurus anak dan suami. Repotnya bagi waktu antara beresin rumah, jualan, ngajar, dan ngurus Lateefa. Jadi inget beberapa tahun lalu, pas mama ultah saya bilang ke papa "Pa, kita beliin mama tasbeh yuk. Yang mahal, Pa. Yang kristal". Masih inget reaksi mama saat nerima tasbeh itu dan masih inget banget tasbeh itu selalu dibawa-bawa sama Mama. Sampai akhirnya mama harus dirawat di salah satu RS di Bogor, karena tasbeh itu dipegang terus sama mama daru IGD ke kamar, saat diinfus, sampai akhirnya mama tidur...dan hilanglah.

Kepikiran mau kasih mama sesuatu. Bukan tasbeh lagi ah sekarang mah, mukena dari Tatuis aja ya Mah buat dibawa-bawa. Pas banget motifnya bunga dan warna krem yang mama suka. Pas banget lagi diskon di Moxy. Maklum deh yaa saya mama modis (modal diskon). Eh, sekalian mau beli wide selfie lens, ah.
Biar kalau foto bisa tigaan sama mama dan Lateefa, ga jadi tukang foto terus :P

Selalu ada momen pas ya buat belanja, terutama akhir tahun :D

Friday, October 16, 2015

I think I should start writing more often. The ideas never seem to cease, always flow, the worst, I cannot put them into words since it is ever-flowing and ever-changing and the new ideas are hitting the old ones and ended up I'm writing nowhere, no destination, and another hour of dancing fingers on my laptop's keyboard.



Thursday, October 8, 2015

Modal

Gw selalu berfikir : kalau modal gw cuma punya Allah. Minta aja terus segala hal. Allah Maha Kaya. Maha segala-galanya. Terus aja minta karena modal satu-satunya yang bisa diandelin emang solat sama zikir aja.
Now I do think I am old enough for you to call me Maaa..Maaa! Mamamamamaaaaaaaaa.
Luv you Lateefa.

Monday, October 5, 2015

Listening

One of The Used favourite song title but the lyrics are totally the contrary. "Just say what you wanna say.. I'm not listening anyway".

Listen. Listening.
It is a crucial activity that leads to total chaos or absolute peace. Ngga tau kenapa, mendengarkan seseorang tuh kok agak susah ya? Lebih susah daripada bicara ngotot, lebih susah daripada tarik urat teriak-teriak menjelaskan kemauan kita, lebih susah daripada diam.
Gw termasuk orang yg kalau cerita mau didengerin tapi belum tentu mau dengerin orang dan betapa gw sadar I such a selfish biatch.

Gw dapet share dari facebook, tentang ibu lima anak yang mengalami keadaan depresi berat dan membunuh kelima anak kandungnya dimana sang suami (ayah dari 5 anak tersebut) adalah workaholic. Terus, gw baca lagi ada serial killer yang has raped thousands of boys and girls dan ngerasa ga ada yang pernah baik selama hidupnya. Saat ditrace, ternyata itu berasal dari kehidupannya yang berlatar belakang petani miskin dan dia ditinggal ayahnya dari umur 8 tahun. Lalu, di sekolahnya dia mendapat perlakuan ngga baik bahkan sampai pemukulan dan pemerkosaan. Disitulah dia memutuskan untuk bersikap ga baik ke semua orang dan menyatakan "I hate human race including myself".
Saat di penjara, karena merasa kasihan sama si pembunuh ini, seorang sipir ngasi 1 dollar untuk beli rokok dan minum. Itu kebaikan pertama yg dia terima and long story short, they became friends. Si sipir memberikan kertas dan pulpen tiap hari untuk pembunuh tersebut menulis. Dan tahu selanjutnya, cerita pembunuh ini jadi acuan psikolog atau jurnalis supaya kita tidak menciptakan monster seperti dia.

Dari dua cerita yang gw baca, gw bisa menyimpulkan bahwa kita perlu orang yang MENDENGARKAN. Gw butuh PENDENGAR. Gw harus bisa jadi PENDENGAR yang baik untuk ORANG LAIN.
Dalam hubungan suami istri, sering gw mau ngomong apa lupa gara-gara dipotong sama suami. Pas suami lagi mau share sesuatu, gw sering motong dengan alasan takut lupa kalau ga ngomong saat itu juga. Kalo ga salah ada yang permah bilang motong omongan orang ga lebih baik dari seekor babi.

Gw selalu ngerasa, Islam itu keras. Tapi benar. Islam itu susah diterapkan. Tapi berbuah surga. Plis jangan hubungin sama kerasnya jihad dengan menggunakan AK-47 atau bom rakitan. Hell with them coz am talking about more loathsome creature inside me. Gw bilang keras karena aduuh coba deh. Istri dari masak, beberes, urus anak ,suami, rumah tangga. Kirain gampang? Tapi itu kan perkataan Rasulullah SAW pas ibu-ibu mau jihad dengan ikut perang? 'Urus anak, suami, rumah tangga. Disitulah jihadmu'. Bubar deh itu ibu-ibu yang demo. Keras/nggak memang relatif jadi tolong pas baca ini ga usah bandingin gw sama diri loe atau nyokap loe atau orang lain. I am talking about myself.

Jadi pendengar yang baik aja susahnya minta ampun. Solat 5 waktu sering kejedug ngantuk atau capek. Dengerin keluh kesah suami kerja aja malesnyaaaaaa..padahal kita partner.

Buat suami, i need you to hear me. I do not need you to change me. Just hear me. I am trying my best to hear you walau kadang aku ga mau. Walau kadang keburu ilfil karena kamu cerita terus dan pas aku cerita kamu cuek aja. Kalau ga sama suami cerita sama siapa coba?
This is why I have a blog. This is why I am talking nonsense to the wall and keep things shut, zipped, silent.

Punya Lateefa heals me a lot. She is my therapy. I would go crazy without her. Her eyes bring my soul to the ground again, knocking out gravity. And above all, I am moslem. Pelajaran dalam Islam makin kerasa setelah menikah dan punya anak.

Mudah-mudahan dengan background agama yang sama, kita makin bisa toleransi dan saling mendengarkan satu sama lain ya a. amiin.

Saturday, October 3, 2015

Edge

I am in an emergency. In a rush. I cannot think. I cannot feel. I am itchy to create. I am haunted. I am distracted. I am scattered. I am demolished.
Sometimes, most of the times, I miss making something. Moving my hands on pliers, combining stones and beads, screaming and talking nonsense in front of the microphone.
I do not need a yes or no. I do not need a smile or a frown. I do not need a password to let me keep going or a warn to stop me.
I just am exhausted. I just am smashed. I just am broken. I just am depressed. I just am all that.
And I do not know why or how to keep going. Or survive. Or stop.

Tuesday, September 29, 2015

Males

Duuh .
Males banget mau seterika. Ada hari lain kan ya. Tapi pasti di hari lain itu setrikaan udah lebih numpuk lagi. Bener ya. Hidup itu never ending learning. Kalau sekolah kan sampai doktor, profesor, sampe penemu apaaa gitu ya. Kalau hidup? Sampai meninggal kan belajar terus.
Belajar menghilangkan rasa males itu yang paling susah buat gw. Jujur, kembali ke rutinitas kaya waktu belum menikah seperti bikin kalung, cari supplier sampe ke luar Bogor, ngelukis gajebo, jahit pouch ngabisin bahan gegara belum mahir dan belajarnya modal nonton via youtube doang.
I have no idea how motherhood makes me dull like this. Kan harusnya kalo udah tumpul, diasah dong. Iya ga sih?
Gw bukan tipe orang yang bisa konsisten dengan hal yang gw lakukan. Tapi bener deh, diantara ketidak-konsisten-an gw, gw paling kangen sama nyanyi, habis itu gambar ga jelas, terus bikin aksesoris. Cuma bener deh housechores bikin males ngapa-ngapain. Belum ngerjain aja udah males duluan. Ended up spending my time on instagram and chrome for hours. Ah bener deh.
Banyak yang harus diasah ya... ini kan baru punya anak satu, kalau dua? Adaptasi lagi kan berarti?
Mending cepet punya anak kedua aja apa ya? Hahaha!
Ahhhh udah ah. I end my nonsense here. Gotta go. At east just do it for few minutes : IRONING!

Wednesday, September 16, 2015

Writing

I do miss writing. A lot. Sometimes just cannot find right time to.. or am making excuses here?
Iya kayanya excuses deh ya. Hahha! Pengen beli buku yang agak bagus untuk tulisan tangan gw yang jelek. Susah banget sih ya konsisten. Ngga ngerti nih, semenjak gw menikah kayanya belum ada yang gw lakukan dengan baik dan benar. Walaupun baik dan benar itu proses dan life is never-ending learning process ya. Kayanya ga bisa baik dan benar karena gw kangen sama hal yang bener-bener gw mau lakuin. Kaya nulis/curhat ga penting gini nih.

Selain nulis, gw kangen nyanyi. Kangen bikin musik sama MC. Kangen nyanyi-nyanyi lagu orang di studio. Kangen nyanyi aja deh.
Hmm..apalagi ya..gw kangen crafting. Udah mulai kaku lagi kayanya dan ide udah mulai menumpul (jie..padahal dari dulu ga pernah tajem juga idenya).

Tumpukan setrikaan sama cucian kan ngga salah ya..tapi gw akan menyalahkan mereka atas kemalasan gw berkarya/curhat disini/posting jualan. Well.. jagain Lateefa emang nguras waktu seharian dan habis itu gw nyapu,setrika, kalau masi ada tenaga... harusnya abis itu bisa konsisten nulis/bikin lagu/ngegitar ya..
Besok coba ah main gitar sama Lateefa. Hehehhe. Asik kayanya. Walopun takut juga senarnya copot karena ditarik Teefa..suami jg takut sih..takut kena mata atau anggota tubuh lain Lateefa pas senarnya copot.

Ah..udah ah jadi bingung deh mau ngapain. Kalo kangen nyanyi ya nyanyi aja deh ya..besok deh nyanyi. Abis hari ini masi lemes. Kemaren pening seharian. Hari ini getting better alhamdulillah cuma masi lemes aja.

Lateefa..besok kita main dan nyanyi yaaa :*

Tuesday, September 15, 2015

Cooking

Really I need to take this seriously. I need to cook good food for my husband ans especially my one and only Lateefa. Aaagh..
There is always endless chance in life, what we all call tomorrow.
Semoga besok bisa dimulai masak makanan sehat yang baik dan benar. Amiin!

Thursday, September 3, 2015

Demons

Old songs.but really...
Demons - Imagine Dragons

When the days are cold
And the cards all fold
And the saints we see
Are all made of gold

When your dreams all fail
And the ones we hail
Are the worst of all
And the blood’s run stale

I wanna hide the truth
I wanna shelter you
But with the beast inside
There’s nowhere we can hide

No matter what we breed
We still are made of greed
This is my kingdom come
This is my kingdom come

When you feel my heat
Look into my eyes
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Don’t get too close
It’s dark inside
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide

At the curtain’s call
It's the last of all
When the lights fade out
All the sinners crawl

So they dug your grave
And the masquerade
Will come calling out
At the mess you made

Don't wanna let you down
But I am hell bound
Though this is all for you
Don't wanna hide the truth

No matter what we breed
We still are made of greed
This is my kingdom come
This is my kingdom come

When you feel my heat
Look into my eyes
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Don’t get too close
It’s dark inside
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide

They say it's what you make
I say it's up to fate
It's woven in my soul
I need to let you go

Your eyes, they shine so bright
I wanna save that light
I can't escape this now
Unless you show me how

When you feel my heat
Look into my eyes
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Don’t get too close
It’s dark inside
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide"

Monday, August 17, 2015

Diam

Kalo udah pada tidur gini sering kangen sama waktu main bareng Lateefa.
Pms kali gw ya. Mellow banget dua hari ini/ zzzz.

Saturday, August 15, 2015

Face

I don't know. It is random post about how many faces we have in our lives. Gw ngerasa teori tentang "wajah" dari Jepang itu ada benarnya. Yang wajah itu terdiri dari 3 : 1. kita buka di muka umum. 2. Kita buka hanya pada orang terdekat. 3. Kita buka hanya pada saat kita sendiri, tidak ada orang lain yang tahu.

I am teaching. I am a mom. I am a wife. I am my mom's daughter. I am in law's in law. Jadi sebenernya kita punya berapa wajah ya..? It is interesting to tell about your

Tuesday, July 7, 2015

Tampek

Demam dari hari Jumat kemaren itu ternyata tampek. Sakit demam tinggi yang bikin muka Lateefa bintik-bintik dan hari Minggunya perut dan punggungnya juga ada bintik-bintiknya.

Mudah-mudahan dua-tiga hari ini demam dan bintiknya hilang. Gw agak cemas kalau anak demam lebih dari 3hari.

Kalau anak sakit gini, gw suka kepikiran gimana dulu nyokap ngurusin gw sampai gw besar dan sampai gw menjadi tanggung jawab suami. Ngejaga supaya anggota badan gw tetep utuh, supaya ga cacat mental, supaya ga kurang gizi, supaya ga ketinggalan pelajaran, supaya pertumbuhan gw sesuai sama petunjuk buku atau bahkan mendahului teori tumbuh kembang anak.

Gw sering ngerasa takut. Apa bisa jadi ibu yang baik buat Lateefa? Memberi contoh kebaikan dan amal sholeh setiap hari, makan minum dengan tangan kanan bukan tangan kiri, cicip makanan sambil duduk ngga sambil berdiri, bukan marah teriak menggurui tapi menasehati.

Tapi balik lagi, rasa takut ga akan nyelesein masalah. Gw tau itu. Dan karena aware akan rasa takut yang gw punya, gw ngebalikin semuanya dengan doa. Doa supaya Lateefa pinter makannya, supaya ga berkali-kali kejedug kepala depan, samping & belakangnya, supaya perkembangannya lancar dan terus bisa gw jaga.

Jadi ibu banyak sekolah dan seminarnya tapi untuk praktek sahari-hari, silahkan rasakan sendiri. Sama kaya anak kecil yang sekolah, ada deg-degannya (kalo anak sakit), ada malesnya (terutama males masak), ada ga sempetnya (ga sempet sarapan/ga sempet ngejemur pakaian).

Semoga terus dikasi kemudahan untuk gw & suami membangun keluarga yang samara, yang amal ibadahnya diterima sama Allah, yang perbuatannya diridhai sama Allah. Sering kangen sama pengajian. Ga tau kenapa.

Lagi dapet hari kedua ni. Males mau ngapa-ngapain maunya nyemil terus. Salahin hormon deh kalau lagi mellow atau lagi males. Selalu salahkan hormon. Jangan salahin diri sendiri xP

Bhaaay!

Saturday, July 4, 2015

Tumbuh Gigi

Ngomongin tumbuh gigi, Lateefa stuck di 2 gigi bawah sampe sekarang. Dia udah mau 12 bulan, this July 23rd. Hari ini gw izin ga ngajat lagi karena Lateefa demam, dan seperti biasa dia rewel, diapa-apain salah : digendong nangis, diajak maen mau mau ngga ngga, walopun alhamdulillah masi mau main dan makan walau frekuensinya sedikit.
Ini aja kebangun lagi dari tidur malemnya yang baru 45 menit terus melet-meletin lidahnya. Kaya mau tumbuh gigi (lagi). Atau gw yang keGRan ya. Heheh.

Suami lagi di Pacific Place. Meeting and sketching new restaurant with his friend. Sedih deh hari Sabtu yang harusnya dia bonding time with Lateefa jadi kepotong gara-gara ada kerjaan. Tapi, kerjaan juga kan yang bikin dia dapet pahala ya. Bonding time nya bisa besok dan masih ada selama-lamanya yang masih lama. Amiin.

Gw lagi ribet sama tas dan pengiriman. Belum punya waktu beberes gudang/studio. Setrikaan numpuk. Jemuran ada seember belum dijemur. Kalo list nya panjang rasanya jadi males ngerjain. Ini aja baju Lateefa buanyak banget numpuk, belum gw kerjain. Males...

Ngomong-ngomong pekerjaan rumah, jadi inget istri Syaidina Ali. Siapa teh namanya? Aisyah ya?
Yang ngeliatin tangannya yang kapalan ke Rasulullah SAW. karena nimba air terus. Perkataan Rasulullah 'cuma' : itu yang akan membawa ke surga. Kurang lebih gitu ya. Semacam tiket untuk ke surga.

Jujur, kisah teladan kayak gitu memotivasi gw untuk menjadi ibu & istri yang jauh lebih baik dari sekarang di segala aspek. Walaupun prakteknya tetep aja susah. Tapi at least gw punya motivasi dan punya niat. Setelah niat, tinggal dilakuin and that is the hardest part : praktek ; do.

Semoga saat ada waktunya nanti, setrikaan beres..walaupun cuma baju Lateefa. Amiin.

Sunday, June 28, 2015

Dugem

Alias duduk gemetar.
Tau alat yang shake n shape itu kan ya buibu? Yang buat ngilangin selulit dan lemak (katanya).
Gw pake beberapa kali dan memang berat badan turun.
Entah karena ngurus anak atau karena alat tersebut.

Jadi hari ini mama pake alat itu dan diliatin sama Lateefa. Wuoh seneng banget kan tu Teefa liat eninnya dugem. Soalnya mama pake itu sambil berdiri. Terus ganti posisi lagi sambil duduk.

Teefa kan ngeliat, dan pengen nyentuh eninnya. Ga bole dong sama gw. Gw tahan aja tuh. Ga lama dia ambil buku dan mau ngasi ke eninnya, mungkin supaya bukunya dipegang enin terus dia ikut gemeteran. Hahha! Ga bisa la yaa..kan gw yang jadi perantara, ambil dr Teefa terus kasi ke enin.

Pas abis mama selesai, Lateefa mau maen alat itu kan. Yaudahla gw biarin dia ngerangkak mendekati alat itu. Ga lama, mama ngedudukin Lateefa di atas alat itu. Karena ga gerak, Teefa gerak-gerakin badannya sendiri. Masi ga gerak/geter/dugem juga kan tuh, dia nyari pencetan dan pencet-pencet sana sini. Terus goyang-goyangin badannya sendiri. Lucu banget deh.
Sebel kali ya ga gerak juga tu alat (yaiyala kabelnya dicopot, nak). Dia kesel. Hahahha.

Kasian iih tapi lucuuuu. He..
Kisss sayaaang!

Sunday, June 14, 2015

Demam

Again. Kamu demam batuk pilek.
I cannot blame the weather. I cannot blame myself yang mau kamu jalan-jalan biar ga kesepian pas papa ga ada karena kerjaan mural on weekends, I cannot blame whoever whatever object/subject that makes you sick.
Cuma sedih aja. Kalau kamu sakit, terutama demam, suka waswas. Suka susah tidur. Suka g mood mu ngobrol atau mau beberes. Beneran bukan karena males.
Tapi justru harus dipaksain ya. Pksain ngalakuin hal yang susah dilakuin because now I am a mom. Mom cannot be selfish. Mom has to work 24 hours without timeout dan semuanya itu kuncinya 'cuma' ikhlas : ikhlas anak sakit, ikhlas suami di luar kota untuk kerjaan sampingan, ikhlas ga ada irt yang bisa nyapu pel cuci piring cuci baju setrika ngelap meja angkat jemuran cuci handuk daaan seterusnya.

Wednesday, June 10, 2015

Stacking

Tanggal 8 Juni kemaren pertama kali Lateefa masukin donat ke 'tiang' nya dan itu rasanya menyenangkan sekali :D
Lucu banget ngeliat perkembangan Lateefa walopun butuh ekstra tenaga. Ekstra perhatian. Ekstra awas. Soalnya 1 detik kecolongan aja bisa liat dia tiba-tiba nangis atau sekedat cengo karena : kejedot, tangan keserimpet pas coba merangkak, badannya udah setengah di ujung kasur, air putih tumpah, makanannya tumpah, plastik isi macem-macem belarakan, dan buanyak lagi semuanya akibat gw meleng ga lebih dari 3 detik.
Subhanallah ya. Anak 10 bulan bisa heboh kaya gitu. Ya Allah...
Lateefa menghebohkan pokonya. Ga nyangka gw bisa ngelahirin anak seperti ituuuh (gaya syahroni).

Oya. Suami dapet kerjaan di tempat baru. Mudah-mudahan betah dan semakin dilacarin & dimudahkan di pekerjaannya. Amiin.

Ngantuuuk. Tapi kenapa susah tidur ya beberapa hari ini..

Thursday, May 28, 2015

10 months

Ngga kerasaaa.
Lateefa..
Udah bisa ngerangkak. Pinter banget. Sampe bikin jantung copot karena gerakan cepat lincah sehat pokonya.
Hahha.
Time flies. I miss you nak.
See you tomorrow dengan kelincahan kamu ya.

Monday, May 4, 2015

Tidur

Dulu, jam tidur rasanya penting banget : kudu 8 jam. Tidur siang 2 jam, atau 4 jam. Tidur malem tapi bangun pagi = tidur siang yang lama. Tidur malem, bangun siang = tidur siang 1 jam. Tidur jam 8 malem bangun jam 6 pagi = tidur siang 3 jam.
Sekarang, tidur 6 jam alhamdulillah. Tidur 4 jam alhamdulillah. Tidur telat dan kebangun setiap 30 menit sekali, 1 jam sekali, 2 jam sekali buat cek suhu badan Lateefa pas demam atau sekedar minta mimik, alhamdulillah.

Gitu kali ya. Kalau sayang sama seseorang kita mau ngasi semuanya tanpa pamrih. Tanpa berharap nanti besar Lateefa bisa membahagiakan gw dengan nilai bagus di sekolah, masuk TV karena jadi pelajar berprestasi karena satu penemuan baru. Walapun berdoa untuk kemudahan urusan dunia dan akheratnya, gw ga pernah berharap secuil pun supaya Tifa 'membalas' semua yang gw lakukan buat dia : bangun pagi, masak, nyuapin, nyebokin, mandiin, nemenin maen, dicakar, dikerewek nipple gw, bibit gw disundul kepalanya tapi gw ga marah, gantiin baju, mijit, beliin baju mainan bandana, dll dll dll dll yang bakal terus nambah di list.

Padahal itu baru ke anak.
Harusnya ke Allah bisa lebih dari ini.

Harusnya bisa konsisten bangun jam2. Bangun lagi jam 5 buat subuhan. Luangin waktu buat dhuha. Kerjain shalat sunah qabliya ba'diya. Witir habis isyaan.
Harusnya bisa lebih ke Allah dari sekedar 5 waktu. Atau 4 waktu karena isya ketiduran. Atau 3 waktu karena subuh telat dan zuhur kebablasan.

Iman manusia memang naik turun. Ngelawan napsu males dengan berbalik melakukan shalat/apapun yang kita malesin, itu yang paling bagus buat iman. Iya. Tapi pas prakteknya? Terbentur kenyataan kalau rasa kantuk itu lebih penting didahulukan daripada shalat Isya.

:(
Tapi, ini pelajaran kan? Gw selalu berdoa supaya dijauhi dari kemusyrikan dan supaya bisa terus beramal sholeh. Ini proses. Sesayang-sayangnya gw sama Lateefa, gw harus lebih sayang sama yang menciptakan Lateefa. Yang memberikan Tifa kesehatan, rasa sakit, keinginan dia untuk bisa makan sambil ngunyah, merangkak, berjalan, semuanya.

Makanya. Pengem Tifa cepet besar. Pengen cepet bisa share. Pengen sama-sama belajar. Pengen shopping bareng sambil diskusi harus ambil les yang mana duluan atau ngomongin murid paling cerdas di kelasnya atau guru yang mengispirasi dia supaya belajar.

Lateefa.
Sampai teteh besar, mama masih terus belajar. Kamu juga ya, nak. Males belajar pangkal tidak pandai. Belajar sama-sama mama dan papa ya, sayang.

Amiin.

Btw, what is "sleep" again?

Tuesday, April 28, 2015

Alhamdulillah

Lateefa's getting better.
I'm getting better :)
Gigi Teefa tumbuh! 2 di bawa. Hihi..
Lucuuu...

Dia udah lelap nih. Baru adzan isya.
Mau cepet-cepet tidur... ngantuk..

Sunday, April 26, 2015

Words

Teefa : jatoh dari tempay tidur, jatoh pas ngerangkak, megang gelang teh beling sege gambreng sampe airnya tumpah tapi alhamdulillah gelas belingnya ga pecah, demam...dan semua terjadi di minggu yang sama.

22. Jatoh dari tempat tidur
24. Jatoh pas ngerangkak
25,26,27. Demam

"Mau pinter aja ini mah".
Kata-kata itu, entah klise atau memang kebiasaan orang tua selalu bilang gitu. Tapi entah ya, kalau keluar dari mulut seseorang yang loe percaya, yang omongan orang tersebut selalu di-iyakan, yang cara bicara orang tersebut sangat menyenangkan dan bikin tenang - rasanya lega. Walaupun kata-kata yang sama bisa keluar dari mulut banyak orang, but yes we always have someone whose words we listen.
Dalam hal ini, someone atau orang yang dituakan sama kita bisa siapa aja. Misalnya, ortu, guru, kakak, tante, atau siapapun.

Amiin.
Cepat sehat ya Lateefa sayang.

Saturday, April 11, 2015

Ridha

Attention : lanjutannya bukan Rhoma. Nanti jadi nama penyanyi dangdut dong. xP

Alhamdulillah. Seneng banget akhirnya..kebangun jam 1an. Maen hp bentar. Shalat! Yay! Senangnya...
Setelah udah lama ga tahajjud. Suasana kaya gini enak banget buat jualan, cek IG, buka web..sementara. Lebih enak buat duduk di atas sajadah. Berdoa. Sampe Teefa minta mimik dan lanjut maen hp lagi dan akhirnya ngetik ini. Heheh.

Ga kerasa udah mau 9bulan aja anak yang tadinya cuma bisa nangis, mimik, pupup, pipis, teriak..sekarang udah bisa guling-guling sampe sering kaget kalo bangun dia udah duduk sambil nepuk pundak gw, atau narik rambut, atau nendang perut (this happened once, mana pas gw lagi dapet pula. Ouch!)

Sering banget kalo lagi hening gini inget sama kejadian yang datang sehari-hari. Yang enak dan ga enak diterima di hati. Padahal kalau dilihat dari Allahnya semua kan pasti baik untuk gw (dan pasti untuk kita semua, Tuhan pasti ngasi yang terbaik untuk umatnya). Cuma saking banyaknya dosa yg numpuk kaya lautan lumpur, jadi ga keliatan mutiara, berlian, emas, yang sebenernya ada di tiap kejadian.

I argue a lot with husband tentang apa yang mau kita kasih ke Lateefa. Kadang gw maunya gini, suami mau gitu. Kalo ga gw yg marah, dia yg marah karena kita keukeuh sama pendapat kita. Sering, pas lagi having argument gitu gw suka gedeg,eneg sendiri kalo harus ngalah. Padahal kan yang harus ditekan tuh ego kita ya : ego ngerasa paling bener, ego selalu mau ngasi yang terbaik padahal belum tentu bener, ego pengen selalu didengar, ego ga mau nerima perbedaan, ego bahwa gw seorang ibu dan quote Mom Knows Best jadi acuan...
Atau kesel pas suami ga mau dengerin pendapat gw yang menurut gw paling bener dari segala pendapat di dunia (or vice versa, saat suami ga mau ngalah dan ngerasa pendapatnya paling bener di dunia), itu jadi hal yang ga ngenakin buat gw dan sering kesel, sebel, bt, ga acuh sama suami, peduli amat gw ga mau masak, biarin aja pokonya gw ga mau nyapu rumah.

Kalo lg hening gini suka merenung : apa susahnya ya bertindak 'normal' pas kita lagi marah. Apa susahnya sih kalo suami ngomong yang ga enak, masuk telinga kanan ya keluarin aja telinga kiri sebelum hati ngasi aba-aba ke otak supaya cemberut. Kalo suami lagi keluar mau menang sendirinya, omongannya masukin telinga kanan keluar telinga kiri aja, ga usah mampir ke hati dulu terus mengkel, jamuran disitu.

16 juni ini anniversary 2 tahun pernikahan. Lateefa 23 juli ini 1 tahun. Mungkin karena itu ya..karena gw dan suami masih 'muda'. Bisa dibandingin sama.effort Lateefa yang baru mau 1 tahun : kita masih merangkak, cari cara gimana supaya bisa berjalan dengan baik, cari cara supaya bisa nemu pijakan dan sandaran yang tepat untuk berdiri tegak. Namanya juga 2 kepala, pasti ada aja bentroknya. Tinggal gimana menyikapi dan terus belajar saat ngejalanin semuanya.

Setelah menikah banyak banget pelajaran yang didapat. Mudah-mudahan keluarga kecil gw selalu jadi manusia yang belajar dari kejadian sehari-hari dan lebih aware sama lingkungan sekitar. Amiin.

Sunday, April 5, 2015

Kangen

Hai!
Tumpukan cucian. Tumpukan setrikaan. Pasti ibu-ibu dealing with houseworks kan ya. Heheh.
Minggu ini ga kemana-mana. Hari Jumat doang ngopi sama suami n anak. Gw tergolong muda la ya.. masi 27 going on 28 jadi masih banyak tenaga..harusnya :(
Kenapa ya tapi kalo udah cuci setrija nyapu ngepel urus anak nyusuin masak beresin tas untuk jualan...udah capek :(

Kadang sedih. Kalau inget betapa rajinnya solat malem, bangun subuh pas hamil..atau puasa sunat pas belum hamil. Sekarang rasanya cepet capek..tidur jam 10 bangun jam 6..atau kalau ga bisa tidur..tisur jam 4 bangun jam 7.
Ga solat tahajjud. Subuh lewat. Puasa sunat apalagi. Kadang ngerasa sedih aja ga rajin kaya dulu.
But again. Life has stages. Iman juga naik turun. Gw ga mau stuck atau bikin excuses karena urus rumah jadi ga bisa ibadah (ibadah habluminallah maksudnya ya). Bismillah ya..semoga besok dan seterusnya, ini bisa jadi pacuan untuk terus beribadah, ningkatin ibadah ke Allah.

Kangen solat malem. Hening..enak deh. Mudah2an bisa secepatnya dilaksanakan. Amiin.

Saturday, April 4, 2015

Kisses

And Lateefa.
How words can be superfluous and useless. How swords can be very dull and full of shame.
Your eyes and smile will always be my remedy.
You keep me sane. Thank you.

Friday, March 27, 2015

Note on the Mirror

People are full of shit.
Dull.
Desperate.
Stingy.
Fucked up.
I am one of them.

Monday, March 23, 2015

Love

Gw ngga nyangka bisa jadi ibu. Yang ngurus anak, nyuciim bajunya, bikinin makanan buat papanya. Menikah bikin tanggung jawab bertambah tapi kalo dijalanin ga susah juga ternyata.

Gw inget waktu pertama kali Teefa lahir rasanya susah banget ngurus anak. Bukan susah bangun malem, nyuci, beberes ato apa. Karena ga ngerti si baby maunya apa. Mana ga tau lagi ya bahasa bayi...jadi rasanya kalo denger bayi nangis tu panik. Sekarang jauh lebih santay nanggepinnua kalo Teefa nangis. Kecuali eninnya. Hihi. Mama kalo denger cucunya nangis, mau pergi ke indomaret aja sampe "ooii kenpa itu teehhh?" Dari bawah (fyi kamar teefa di lantai 2). Dan gw berfikir, kalo gw tua nanti gitu ga ya. Hahha!

Pengennya bikin nyaman anak terus. Berusaha ngasih masukan positif tanpa terdengar menggurui. Berusaha mengkomunikasikan kemauan anak dengan keinginan kita supaya sama-sama nyaman kalau tinggal serumah setelah dia menikah nanti. Walopun gw ga tau juga, nanti teefa nikah langsung dibawa suaminya/gimana.
Aaah. Kejauhan deh. Sayang kamu cepet banget gedenya. Ga apa-apa deh agak kejauhan juga mikirnya. Hahaha. Udah 8 bulan aja hari ini.

Ngomong-ngomong tinggal sama ortu setelah menikah..kata gw tantangannya beda sama tinggal sendiri sama keluarga kecil kita.
Gw ga tau mana yang lebih peaceful. Mana yang lebih baik. Mana yang lebih pas. Mana yang lebih buruk. Karena selama ini gw sama mama terus.

Kalo pas lagi nginep di rumah mertua tuh rasanya kasian deh denger suara mama yang lagi sendirian di rumah via telepon. Apalagi Bogor kan hujan dan petirnya terkenal uhuy banget ya. Darisitu gw mikir : mendingan maklumin mama deh kalo lagi marah, ato kalo gw lg kena sama mama gara-gara hal yang ga gw lakuin..daripada nyokap sendirian.
Tapiiiii. Kenapa ada tapinya terus ya kalo cerita.. hahaha! Kaya juri kontes nyanyi, abis memuji langsung ngebuka yang buruknya (atau sebaliknya).
Tapii...pas nginep di mertua, kebetulan pagi sampe malem gw sama suami n sama Teefa doang karena semua ke Jakarta. Itu rasanya enak banget. Apa-apa berdua. Teefa bobo, kita ngobrol di meja makan. Entah rasanya enak banget karena ga sama mama atau siapapun di rumah, entah karena lagi di rumah mertua jadi itungannya liburan : no laundry. Kalo dishes/nyapu doang sih pasti la ya. Masa iya cuma numpang tidur doang. Tapi mama mertua suka masak. Jadi ini cooking-free day juga. Apalagi kemaren Teefa dibikinin makaroni tuna. Beneran cooking-free day deh heuehhe.
Tapi tetep aja kepikiran mama. Pas lagi makan sama suami pasti aja nanya : mama lagi apa ya? Ngaji ga ya? Lagi main kali ke enin Tini. Mama lg solat kali ya..telepon ga diangkat. Apa tidur??

Mama gw orangnya perfeksionis. Mau rumah beres selalu dan pasti gw berusaha keras untuk beresin rumah walopun ga sesuai sama ekspektasi mama. Hiks maaf ya ma. Maklum cucunya lagi ga bisa ditinggal (ditinggal dikit bisa teriak/teguling/dll/dll/dll/lots more possibilities). Jadi pasti kadang gw ngerasa aduuuhh maaamm nanti aja aaahhh mu tidurrr...mau ngasooo mau jualaaann mau makan mie duluuuu. Tapi rasa ketidakpuasan gw terhadap perlakuan mama ke gw/suami kalau lagi marah tuh langsung ilang saat nginep di mertua dan denger suara mama di telepon. Rasanya mau nemenin terus.

Gw sering kasian juga sih sama mama..rumahnya ga pernah beres. Mana gw jualan kan. Makin rapi deh rumah dengan tumpukan tas dan aksesoris (this reminds me of 50++ bags..belum lusinan aksesoris yang belum dikirim ke salah satu olshop terkenal di Indonesia). Sabar ya ma..

Jujur deh. Pengen banget liat Teefa besar. Mau lihat diri sendiri saat jadi ibu. Bakal kaya gimana yaa..
Gw pengen jadi ibu yang lebih baik dari nyokap. Jadi ibu yang lebih memaklumi anaknya. Ngga memaksakan kehendak. Ngga selalu merasa benar. Bisa ga y jadi ibu kaya gitu?

Semoga selalu jadi ibu yang pas buat Teefa. Dan suami jadi ayah yang pas buat Teefa. Pas dia butuh ketegasan, kita bisa tegas tanpa harus marah, nada tinggi, suara kenceng, tegas berwibawa ala orang tua bijaksana. Pas butuh privacy, kita bisa nunggu sampai dia ngerasa berbesar hati untuk share. Pas butuh pelukan, kita bisa peluk tanpa memberikan rasa kasihan tapi mentransfer kasih sayang yang bikin dia ngerasa ngga sendirian.

Amiin ya sayang. All the best for us..

Mama kepikiran ga mau punya anak lagi. Kamu aja cukup. Duuhh udah mulai males nih mau ngelahirin. Hahahha. Apalagi kalo Teefa udah 3tahun nanti.. huahaha. We'll see ya sayang...

Kisses a kicky! Kisses teteh teefa!

Gnite!

Wednesday, March 18, 2015

Baby Baby


Sering. Lihat kamu tidur. Dan berdoa. Untuk masa depan kamu. Masa depan keluarga kecil kita.
I have gone too protective. (Membatasi kamu maen sama anak-anak tetangga karena : mereka masi kecil, pegang apa aja, pas liat kamu duduk manis abis mandi di stroller langsung nguyel-nguyel pipi. Tidaaakkk! Padahal tangan mama belum tentu lebih bersih ya. Hahha! Tapi itu tindakan preventif kan..)
Too sensitive (liat teteh nangis manja/sedih/kesel/ketawa my mood changes, correction, copy-paste yours). Too everything to everything.
You have changed me. A lot. Beyond my wildest imagination how powerful a little girl can be. (Ini literally. You ARE powerful : 8,5kg. Gesit. Sekel. Suaranya keras).
I cannot wait. For the day I hear you clearly call me mama and hug me and say "teefa sekolah dulu yaa".
Luv you, babyyyy!

Sunday, February 15, 2015

Living

It is easy to be just exist. To be present in all situations I was asked to . To just sat back and listened carefully to lecture I didn't need.
But to live is different case. It's whole different level. Life is constant learning process without undo or backspace. Life means choosing your own story without being able to reopened previous page where you were asked which way you'd choose.
We live our lives differently. Noted.

Thursday, February 12, 2015

Good Friends

Bizzare.
I guess. When someone far away from you can soothe your pain better than someone who is close to you. Who have seen your evil and angel sides or something in between that is not even in dictionary.

I am a person who don't believe in good friends. I have none close to me ever. Few best are left behind since they have business to do, students to teach, kids to raise, family to be taken care of. Or maybe I who have left them behind. Leaving question mark am I the only one who is comfortable of being goodfriend-less?

I marry someone I love. I just can't believe how enought he is for me for at least these 1 year something of our marriage. How enough he is to be not-too-good listener but still enough for me. How enough he is to fulfill all my best friends can do although I think I never have one. How enough he is to bear, to admit my pain become his.

Am I too poetic?
The tragedy is, I always think family is more than enough but still we need friends. But still I rarely chat with ones.

Monday, February 9, 2015

Reply

To be brutally honest, I don't pay attention to replies of people of whose talks I don't wanna bother about. Mean? Hahha. Yea.
Am laughing while typing this but, life is constant heart ache, monotonous, repetitive, deep learning of understanding. That what I think makes our relationship and bond are getting stronger, never loosen.

Gw bersyukur udah menikah dan punya anak. Jadi ibadahnya pas gitu. Ga keluyuran sana sini lagi (based on my opinion sih, hahha).

Bogor hujan. Tidur diapit suami dan anak bikin mellow. Bersyukur masih bisa tidur nyenyak. Lihat berita, banyak banget titik banjir di Jakarta.

Setiap orang dikasi ujiannya sendiri, dikasi jalan masing-masing untuk lebih dewasa sama Allah. Semoga kita terus bisa bersyukur dan berhasil ngelewatin ujian dari Allah ya.. walopun pasti ada ujian lain menanti setelah lulus ujian yang sekarang. Amiin.

Am getting better. Tifa is getting better, too. Alhamdulillah. Tidur yuk ah.. 23:54 di jam gw. Note for today : Monday is NOT always rough and slippery. Heheh.

Sunday, February 8, 2015

Sakit

Plis jangan lanjutin jadi lagu..atau nyanyi 'sakau'. Lagi hits banget tu catita ama jojonk yaa.
Ini sakit beneran. Gw sakit. Teefa sakit. Sedih deh. Beneran.
Huuu..
Kalo masi sendiri, sakit doesn't matter at all. The term 'ill' malah kadang bikin seneng karena pacar melakukan segalanya dari bikin teh manis, makan sore, semuanya deh.

Tapi kalo sekarang gw sakit malah sedih.
Ga bisa full jaga Teefa. Dan parahnya dia ketularan gwwwww.

:'(
Sedih ih.. sayang cepet sembuh yaa. Besok kita ke dokter ya, nak.
Alhamdulillah suami kooperatif sekali. Mandiin, beberes rumah, beliin makanan, dan ga minta macem-macem. Makasi ya sayang, udah ngertiin keadaan aku yang tadinya kerja dan sekarang jadi IRT yang belum mahir mahir amat ngapa-ngapain.

Buat suami, makasi ya a. Pokonya makasi deh. Udah berjuang buat keluarga kecil kita. Ngertiin aku yg keukeuh. Ngertiin mertua kamu yang keras (walopun kita tau kenapa). I love you to the moon and back. Dari marahnya aku, cemberutnya aku, atau kalopun aku lagi sebel sama kamu, aku terus doain kamu, kita, sama anak kita.
Makasi ya sayang..

By the time I'm writing this, he is cleaning the bathroom. Am off to iron the pile of clothes.
Love ya, Kicks!

Thursday, February 5, 2015

Things

02:32
AM.
Kanan suami tidur. Kiri anak tidur.
Napas sesek. Pilek. Ga bisa tidur.

Kadang ga tau kenapa malah ngetik. Bukan coba tidur. Malah kepikiran jalan-jalan. Buy stuffs : clothes, bags, make up..

Tapi kayanya tujuan hidup bukan itu deh. Bukan jalan2, bukan shopping. Ya sih, walopun kadang emang kalo beli sesuatu atau kalau udah jalan rasanya refreshed, tapi itu udah lama..

Beberapa minggu lalu berkali-kali ke mall. Muter-muter aja. Berharap bisa beli sesuatu. Taunya nggak. Ga ada aja pengen beli ini itu.

Sampe pernah males makan. Ga napsu. Ehh malah sakit. Iya sih emang menyusui nguras lemak banget. Hahhha. Udah turun 20kg.. 5kg nya masi bandel aja nih hiks.

Dan sekarang. Sakit bukannya istirahat malah kepikiran cucian, tas berdus dus numpuk kudu dikirim, besok Teefa gimana kalo gw sakit.

Harusnya tiduuurrr.. kalo tadi tidur dan bangun jam segini kan bisa tahajjud. Tapi itu ya..susah banget kalo udah tidur, terus maksain bangun buat tahajjud.

Life has stages. I don't know where I am at right now. Harus bisa bereain satu-satu kerjaan yang belum beres.
Besok nyuci,setrika,ngepel, beresin tas, jalan ke indomaret ambil uang, packing sepatu preloved, masak, makan, nyemil.

Lateefa?
Di hati mama xP
Sayang, besok makan nasi kaldu wortel yaa :*

Saturday, January 24, 2015

Lateefa

I love you more each day.
Detak jantung yang terus nemenin mama & papa selamanya. Amiin.

Saturday, January 17, 2015

MPASI

Teefa bentar lagi 6 bulan. Ada ngga sih ibu2 yang santay aja pas anaknya menghadapi mpasi? Kaya ada. Mama gw. Hahaha.
Well nope I dunno. I never ask.
Tapi bentar lagi Teefa udah 6 bulan dan mau makan dan gw sibuk browsing sana sini supaya memberikan makanan yang penuh nutrisi untuk baby Teefa.
Bismillah ya nak. Semoga mama terus bisa kasi yang terbaik buat kamu. Siap2 lagi ke pasar bulan ini. Yay!

Monday, January 12, 2015

Baby

Sayang. Tau ga?
Mama tu kan ga punya ade ya. Jadi kamu tuh kaya maenan mama. Dari ketawanya. Senyumnya. Marahnya. Teriaknya.
Udah 5 bulan jalan 6. Subhanallah. Ga kerasa nak. Bentar lagi makan. Bentar lagi jalan.
Semoga mama bisa jadi ibu & istri yg baik untuk kamu & papa kamu ya nak.
Kita satu keluarga bisa saling ngingetin kalau ada yg ga sejalan.
Ga sabar lihat kamu tumbuh besar. Jadi pembicara setia, pendengar yang baik, pelipur lara sepanjang masa.
Lateefa. Mama & papa saya teteh. Met bobo cantik :*

Friday, January 9, 2015

Reject

Anggap aja barang reject dr supplier yang ga bisa.direturn itu adalah barang GA MILIK. Walau rejectnya sampai 12. Walau rejectnya sampai jutaan.
Anggep aja semuanya ga milik..dan emang bener ga milik sih. Harus lapang dada. Ikhlas. Percaya kalo rejeki dr Allah bakal jauuuuhhh lebih besar dari sekedar barang reject.
Anak sehat, perkembangannya bagus, pinter, ceria. Udah lebih dari uang segitu!
Yah..walopun tiap kali liat tas model yang mirip masih suka keinget sama tas reject yang nyampe jutaan itu. Hiks...
Tp pelajatan banget. Ga akan belu lagi di dia walopun langganan. Karena ketentuan aneh ga bisa return walopun reject. Pffft.
Ikhlasin aja Dit... kalo ikhlas kan seenggaknya plong gitu. Belum lagi kalo inget masi banyak customer yg ngutang.. mana temen lagi. Tambah huuft deh. Hahhaa.
Ni postingan ga penting banget.
Teefa & Kicky udah tidur lelap. Biasa deh gw sendirian nikmatin suara kipas angin.
Kayanya waktunya isyaan dan waktu tidur udah deket nih...